5 Orang Yang Paling Berpengaruh DiIndonesia :
1) Bacharuddin Jusuf Habibie
Habibie merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi
Abdul Jalil Habibie dan R.A. Tuti Marini Puspowardojo, lahir di
Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936.
B.J. Habibie menikah dengan
Hasri Ainun Besari pada tanggal 12 Mei 1962,
dan dikaruniai dua orang putra, yaitu Ilham Akbar dan Thareq
Kemal. Sebelumnya ia pernah berilmu di SMAK Dago. Ia belajar teknik
mesin di Institut Teknologi Bandung tahun 1954. Pada 1955-1965 ia
melanjutkan studi teknik penerbangan, spesialisasi konstruksi pesawat
terbang, di RWTH Aachen, Jerman Barat, menerima gelar diplom ingineur
pada 1960 dan gelar doktor ingineur pada 1965 dengan predikat summa cum
laude.
Karya Habibie
- Proceedings of the International Symposium on Aeronautical Science
and Technology of Indonesia / B. J. Habibie; B. Laschka [Editors].
Indonesian Aeronautical and Astronautical Institute; Deutsche
Gesellschaft für Luft- und Raumfahrt 1986
- Eine Berechnungsmethode zum Voraussagen des Fortschritts von Rissen
unter beliebigen Belastungen und Vergleiche mit entsprechenden
Versuchsergebnissen, Presentasi pada Simposium DGLR di Baden-Baden,11-13
Oktober 1971
- Beitrag zur Temperaturbeanspruchung der orthotropen Kragscheibe, Disertasi di RWTH Aachen, 1965
- Sophisticated technologies : taking root in developing countries,
International journal of technology management : IJTM. - Geneva-Aeroport
: Inderscience Enterprises Ltd, 1990
- Einführung in die finite Elementen Methode,Teil 1, Hamburger Flugzeugbau GmbH, 1968
- Entwicklung eines Verfahrens zur Bestimmung des Rißfortschritts in
Schalenstrukturen, Hamburger Flugzeugbau GmbH,
Messerschmitt-Bölkow-Blohm GmbH, 1970
- Entwicklung eines Berechnungsverfahrens zur Bestimmung der
Rißfortschrittsgeschwindigkeit an Schalenstrukturen aus A1-Legierungen
und Titanium, Hamburger Flugzeugbau GmbH, Messerschmitt-Bölkow-Blohm
GmbH, 1969
- Detik-detik Yang Menentukan - Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi, 2006 (memoir mengenai peristiwa tahun 1998)
- Habibie dan Ainun, The Habibie Center Mandiri, 2009 (memoir tentang Ainun Habibie)
(sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Bacharuddin_Jusuf_Habibie)
2)
Ir. Soekarno
Dr.
Ir. Soekarno, nama lahir: Koesno Sosrodihardjo, Soekarno dilahirkan
dengan seorang ayah yang bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya
yaitu Ida Ayu Nyoman Rai, lahir di Surabaya, Jawa Timur, 6 Juni 1901.
Penghargaan
Semasa hidupnya, Soekarno mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa dari 26
universitas di dalam dan luar negeri. Perguruan tinggi dalam negeri
yang memberikan gelar kehormatan kepada Soekarno antara lain Universitas
Gajah Mada (19 September 1951), Institut Teknologi Bandung (13
September 1962), Universitas Indonesia (2 Februari 1963), Universitas
Hasanuddin (25 April 1963), Institut Agama Islam Negeri Jakarta (2
Desember 1963), Universitas Padjadjaran (23 Desember 1964), dan
Universitas Muhammadiyah (1 Agustus 1965). Sementara itu, Columbia
University (Amerika Serikat), Berlin University (Jerman), Lomonosov
University (Rusia) dan Al-Azhar University (Mesir) merupakan beberapa
universitas luar negeri yang menganugerahi Soekarno dengan gelar Doktor
Honoris Causa.
Pada bulan April 2005, Soekarno yang sudah meninggal selama 35 tahun
mendapatkan penghargaan dari Presiden Afrika Selatan Thabo Mbeki.
Penghargaan tersebut adalah penghargaan bintang kelas satu The Order of
the Supreme Companions of OR Tambo yang diberikan dalam bentuk medali,
pin, tongkat, dan lencana yang semuanya dilapisi emas. Soekarno
mendapatkan penghargaan tersebut karena dinilai telah mengembangkan
solidaritas internasional demi melawan penindasan oleh negara maju serta
telah menjadi inspirasi bagi rakyat Afrika Selatan dalam melawan
penjajahan dan membebaskan diri dari apartheid. Acara penyerahan
penghargaan tersebut dilaksanakan di Kantor Kepresidenan Union Buildings
di Pretoria dan dihadiri oleh Megawati Soekarnoputri yang mewakili
ayahnya dalam menerima penghargaan.
(sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Soekarno)
3)
Mario Teguh
Mario Teguh lahir di Makassar, 5 Maret 1956, Nama aslinya adalah Sis
Maryono Teguh, namun saat tampil di depan publik, ia menggunakan nama
Mario Teguh.
Pengalaman Karir
- BIMC as Head of Manager, Zamre Ab. Wahab
- Citibank Indonesia (1983 – 1986) as Head of Sales
- BSB Bank (1986 – 1989) as Manager Business Development
- Aspac Bank (1990 – 1994) as Vice President Marketing & Organization Development
- Exnal Corp Jakarta (1994 – present) as CEO, Senior Consultant, Spesialisasi : Business Effectiveness Consultant
(sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Mario_Teguh)
4)
R.A. Kartini
Raden Adjeng Kartini lahir di Jepara, Jawa Tengah, 21 April 1879, Raden
Adjeng Kartini adalah seseorang dari kalangan priyayi atau kelas
bangsawan Jawa, putri Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat dan Ibunya
bernama M.A. Ngasirah, putri dari Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai Haji
Madirono, seorang guru agama di Telukawur, Jepara. Dari sisi ayahnya,
silsilah Kartini dapat dilacak hingga Hamengkubuwana VI.
(sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kartini)
5)
K.H. Ahmad Dahlan
Kyai
Haji Ahmad Dahlan lahir di Yogyakarta, 1 Agustus 1868, Ia adalah
putera keempat dari tujuh bersaudara dari keluarga K.H. Abu Bakar. KH
Abu Bakar adalah seorang ulama dan khatib terkemuka di Masjid Besar
Kasultanan Yogyakarta pada masa itu.
Jasa-jasa KH. Ahmad Dahlan
Dalam membangkitkan kesadaran bangsa Indonesia melalui pembaharuan Islam
dan pendidikan, maka Pemerintah Republik Indonesia menetapkannya
sebagai Pahlawan Nasional dengan surat Keputusan Presiden no. 657 tahun
1961. Dasar-dasar penetapan itu ialah sebagai berikut:
- KH. Ahmad Dahlan telah mempelopori kebangkitan ummat Islam untuk
menyadari nasibnya sebagai bangsa terjajah yang masih harus belajar dan
berbuat;
- Dengan organisasi Muhammadiyah yang didirikannya, telah banyak
memberikan ajaran Islam yang murni kepada bangsanya. Ajaran yang
menuntut kemajuan, kecerdasan, dan beramal bagi masyarakat dan umat,
dengan dasar iman dan Islam;
- Dengan organisasinya, Muhammadiyah telah mempelopori amal usaha
sosial dan pendidikan yang amat diperlukan bagi kebangkitan dan kemajuan
bangsa, dengan jiwa ajaran Islam; dan
- Dengan organisasinya, Muhammadiyah bagian wanita (Aisyiyah) telah
mempelopori kebangkitan wanita Indonesia untuk mengecap pendidikan dan
berfungsi sosial, setingkat dengan kaum pria.